Temukan tempat wisata di Banda Aceh terbaik & objek wisata menarik untuk dikunjungi saat anda berlibur di Banda Aceh, Provinsi Aceh, Indonesia. Banda Aceh merupakan ibu kota provinsi Aceh yang terletak di bagian paling ujung utara Pulau Sumatera. Kota ini memiliki banyak nilai sejarah dan budaya yang didasari pada hukum Syariat Islam. Namun, budaya Hindu masih memiliki pengaruh pada upacara tradisional di Banda Aceh.
Banda Aceh sebagai pusat kegiatan ekonomi, politik, pendidikan dan social budaya dahulu merupakan ibu kota kerajaan Islam, Aceh Darussalam yang merupakan kerajaan kelima terkuat di dunia pada masa itu. Kerajaan ini terpengaruh besar dari kerajaan islam pertama di Indonesia yaitu Kerajaan Islam Samudera Pasai dan Kerajaan Perlak di pesisir timur Aceh. Banda Aceh berdiri pada abad ke 13 M tepatnya 1205 Masehi pada masa Sultan Johan Syah dan kemudian menjadi kota islam tertua di Asia Tenggara.
Banda Aceh memiliki objek wisata yang menarik dan salah satu destinasi wisata di Aceh. Untuk budaya dan tempat wisata sejarah anda dapat mengunjungi Musium Aceh, Masjid Raya Baiturrahman, Gunongan, Kerkhoff Peucut dan banyak lainnya. Banda Aceh juga memiliki destinasi wisata bahari seperti Pantai Ulee Lheue, Pantai Ceureumen dan Pantai Alue Naga. Kegiatan wisata bahari yang bisa anda lakukan di pantai itu adalah berenang, memancing dan selancar angin.
Banda Aceh telah sepenuhnya pulih dari bencana tsunami dan gempa bumi pada akhir desember 2004 silam dan mendatangkan banyak bantuan internasional seperti Palang Merah dan LSM untuk membantu banyak korban dan memulihkan Aceh dari bencana alam. Dan saat ini Aceh diakui dan dikenal di seluruh dunia dan mengundang banyak turis untuk berkunjung. Ada banyak warisan baik monumen maupun peringatan tsunami yang masih terpelihara dengan baik sampai saat ini. Objek bersejarah tsunami di Banda Aceh yang dapat anda kunjungi adalah Musium Tsunami, PLTD Apung, Perahu di atas rumah, Monumen Aceh Thanks to the World, Masjid Baiturrahim, Kuburan Masal Tsunami dan banyak lagi yang lainnya.
Paket Wisata Banda Aceh
Safari Wisata International menawarkan paket wisata ke Banda Aceh untuk menjelajahi keindahan kota Banda Aceh baik budaya, sejarah maupun wisata religi di Banda Aceh. Silahkan lihat paket tour Banda Aceh berikut:
Paket Wisata Kombinasi Banda Aceh & Pulau Sabang
Anda juga bisa mendapatkan paket wisata kombinasi antara Banda Aceh & Pulau Sabang berikut:
Paket Wisata Lain yang bisa anda dapatkan:
Disamping Paket Wisata Banda Aceh & Paket Wisata Banda Aceh & Sabang, kami juga menawarkan paket wisata khusus di Banda Aceh yaitu Paket Mancing:
Bagaimana Cara Menuju ke Banda Aceh
Untuk mencapai Banda Aceh, ada pernerbangan harian dari Kuala Lumpur Malaysia yang dilayani oleh Air Asia Sdn, Bhd ke Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda di Blang Bintang, Aceh Besar. Bandara ini terletak sekitar 17 kilometer dari pusat kota Banda Aceh. Ada juga penerbangan internasional lainnya yang dilayani oleh FireFly dari Penang Malaysia. Jika anda dari Jakarta atau Medan, ada banyak penerbangan domestik yang terbang setiap hari yang dilayani oleh maskapai Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air dan Lion Air dengan durasi 2 jam 50 menit terbang dari Jakarta dan 1 jam 5 menit dari Kuala Namu Medan ke Bandara Banda Aceh.
Transportasi di Banda Aceh
Jika anda membutuhkan transportasi untuk pergi jalan-jalan di kota Banda Aceh atau perlu transportasi dari Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh ke banyak tujuan di Aceh seperti Pelabuhan Feri Ulee Lheue, Pantai Lhoknga, Pusat Kota Banda Aceh, Takengon, Singkil, Ketambe dan destinasi lainnya, kami juga menyediakan transportasi baik sewa mobil maupun antar jemput. Anda bisa melihat tariff & biaya layanan transportasi kami dibawah ini:
Day Trip atau Tour Satu Hari
Jika anda hanya transit atau singgah sebentar di Banda Aceh dan ingin mengunjungi beberapa tempat menarik di Banda Aceh, kami menyediakan paket wisata satu hari atau day trip sesuai dengan kebutuhan anda. Anda dapat menghubungi kami untuk bertanya mengenai paket ini melalui WhatsApp: +6285360131941 atau e-mail : info@safariwisata.co.id, silahkan melihat paket day tour yang kami tawarkan berikut:
Banda Aceh memiliki banyak tradisi dan budaya. Banda Aceh juga memiliki banyak tempat wisata mulai dari objek wisata budaya, objek wisata sejarah, objek wisata religi hingga objek wisata bahari. Sebagai pintu gerbang utama ke banyak tujuan wisata lain yang mempesona di Aceh, Banda Aceh memiliki banyak hal menarik dan hal-hal yang harus dilakukan. Anda bisa melihat banyak budaya Aceh yang luar biasa & unik dan tempat-tempat wisata menarik di Banda Aceh. Di sini kami mengajak anda untuk melihat lebih banyak tempat wisata di Banda Aceh dan hal terbaik yang dapat anda lakukan di Banda Aceh:
50 Tempat Wisata di Banda Aceh, Tempat Terbaik, Wisata Populer & hal yang menarik untuk di lakukan di Banda Aceh, Aceh, Indonesia:
- 1. Mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman
Masjid Raya Baiturrahman adalah masjid agung dan pusat keagamaan di Aceh yang terletak di tengah kota Banda Aceh dan menjadi salah satu tempat paling populer untuk dikunjungi karena masjid ini merupakan salah satu ikon. Masjid ini memiliki arsitektur yang indah yang menggabungkan gaya eropa dan timur tengah. Masjid Raya Baiturrahman merupakan simbol agama, budaya, semangat rakyat Aceh dan perjuangan Rakyat Aceh. Masjid ini dibangun pada tahun 1612 pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Tetapi beberapa orang mengatakan bahwa masjid ini dibangun sebelumnya pada tahun 1529 oleh Sultan Alaidin Mahmudsyah. Masjid ini dibakar beberapa kali oleh Belanda selama penjajahan dan dibangun kembali oleh Belanda pada tahun 1879 dan selesai pada tahun 1881 pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Daud Syah yang merupakan Sultan Aceh terakhir. Saat ini masjid ini menjadi landmark di Banda Aceh. Masjid ini juga selamat dari musibah goncangan gempa bumi dan tsunami pada tahun 2004 dengan kerusakan yang sedikit. Saat ini masjid ini memiliki 7 kubah berbentuk seperti bawang, 8 menara dan 32 tiang. Sekarang ini, masjid Baiturrahman memiliki pemandangan yang lebih indah seperti masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Hamparan rumput yang hijau sebagiannya digantikan dengan lantai marmer dengan 12 payung elektrik besar dan satu kolam di halaman depan masjid untuk memperindah pemandangan.
Lihat Juga: Masjid Indah di Banda Aceh
- 2. Mengunjungi Musium Tsunami
Musium Tsunami Aceh adalah musium historis bencana gempa dan tsunami di Aceh. Musium tsunami ini dibangun untuk memperingati bencana tsunami yang mengerikan pada tanggal 26 Desember 2004 dengan korban diperkirakan lebih dari 240.000 orang. Musium Tsunami Aceh terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh dan dibuka untuk umum setiap hari mulai dari jam 09.00 hingga jam 12.00 dan dari jam 14.00 sampai dengan jam 16.00. Musium ini memiliki beberapa bagian di lantai pertama termasuk pintu masuk utama yang menujukkan jarul dalam kegelapan dengan aliran air di dinding dengan suara seperti dalam gelombang yang mengingatkan akan kehancuran, ruang video visual, sumur doa dan jembatan menuju ke lantai dua. Di lantai dua ada ruang pendidikan, perpustakaan, ruang simulasi, ruang 3D dan toko souvenir.
- 3. Mengunjungi Situs Tsunami PLTD Apung
PLTD Apung adalah kapal pembangkit listrik terapung untuk mendukung kekurangan aliran listrik di Kota Banda Aceh. Saat tsunami, kapal ini terbawa oleh gelombang tsunami sekitar 4 kilometer dari Pantai Ulee Lheu ke tengah desa Punge Blang Cut. Pada saat ini, kapal ini menjadi situs sejarah tsunami yang terkenal. Kapal yang panjang 63 meter itu mampu menghasilkan tenaga listrik sebesar 10,5 megawatt saat itu. Kapal PLTD Apung ini memiliki berat 2.600 ton dan mungkin banyak dari pengunjung tidak bisa membayangkan bagaimana kapal ini bisa tersapu gelombang tsunami setinggi 9 meter ke tengah desa. Jika anda berkunjung ke kapal ini, anda bisa berjalan dan naik ke kapal dan bisa melihat pemandangan kota Banda Aceh dari atas. Di dalam kapal juga memiliki sebuah musium di mana anda dapat melihat sejarah tentang kapal ini dan bencana tsunami.
- 4. Mengunjungi Situs Stunami Kapal di atas rumah.
Situs tsunami kapal di atas rumah ini adalah kapal kayu untuk penangkapan ikan yang tersangkut di atas rumah saat terbawa gelombang tsunami pada desember 2004 silam. Gelombang tsunami pada 26 desember 2004 membawa kapal penangkap ikan seberat 20 ton ke atas rumah keluarga Bpk. Misbah & Abassiah di Lampulo. Kapal ini memiliki panjang 25 meter dan lebar 5,5 meter dan terbuat dari kayu. Pada saat terbawa gelombang tsunami, kapal ini menyelamatkan 59 orang. Pada saat ini, ada banyak turis baik wisatawan domestik maupun internasional yang berkunjung ke situs ini.
- 5. Mengunjungi Masjid Baiturrahim
Masjid Baiturrahim adalah masjid yang terletak dekat dengan Pantai Cermin daerah Ulee Lheue yang menjadi saksi kekuatan bencana tsunami pada tanggal 26 Desember 2004. Gelombang tsunami setinggi lebih dari 10 meter menhantam masjid ini tetapi masih berdiri kokoh diatara reruntuhan bangunan sekitarnya. Masjid Baiturrahim ini dibangun sekitar abad ke 17 dan merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Aceh.
- 6. Mengunjungi Pemakaman Massal Tsunami Ulee Lheue
Kuburan Massal Tsunami Ulee Lheue atau juga dikenal dengan Kuburan Tsunami Meuraxa adalah kuburan massal tsunami yang terletak di bekas komplek rumah sakit Meuraxa yang telah hancur oleh tsunami dan gempa bumi pada tahun 2004. Setiap 26 Desember, Kuburan Massal Tsunami ramai dikunjungi oleh masyarakat Aceh khususnya keluarga korban datang untuk berdoa. Di kuburan ini, ada 14.264 korban tsunami yang dimakamkan. Makam ini terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, Distrik Meuraxa Banda Aceh, tidak jauh dari Pelabuhan Kapal Feri Ulee Lheue.
- 7. Mengunjungi Musium Negeri Aceh
Musium Negeri Aceh atau Musium Aceh adalah musium warisan budaya Aceh yang menyimpan berbagai barang bersejarah dan barang antik. Musium yang dibangun menyerupai rumah adat Aceh dalam bentuk rumah panggung setinggi 9 kaki di atas tanah. Bangunan ini memiliki luas lebih dari 200 meter persegi. Pilar rumah ini terbuat dari kayu keras dengan total 44 tiang. Musium Negeri Aceh adalah salah satu musium tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1915. Saat ini musium ini terdapat berbagai benda bersejarah seperti benda arkeologi, benda etnografi, manuskrip tua, lukisan bersejarah, barang rumah tangga tradisional, barang milik kerajaan dan banyak lagi lainnya.
- 8. Mengunjungi Makam Syiah Kuala
Makam Syiah Kuala adalah makam cendikiawan dan ulama besar muslim & pemimpin spiritual Aceh di era Sultan Iskandar Muda. Syiah Kuala adalah nama gelar kepada Teungku Syakh Adurrauf As-Singkily, ulama besar berskala internasional di Aceh. Beliau dilahirkan di Singkil pada tahun 1615 dan belajar selama 19 tahun di Mesir, Mekah dan Madinah. Beliau meninggal di Banda Aceh pada tahun 1693 dan dimakamkan di dekat kuala di Aceh. Dan nama itu ditaburkan pada beliau dengan Julukan Sheikh di Kuala.
- 9. Menikmati Kuliner Seafood Khas Aceh di Lamnyong
Lamnyong adalah pusat kuliner masakan laut yang terkenal di Banda Aceh. Hidangan paling populer adalah ikan bakar. Anda dapat memilih ikan karang yang anda sukai seperti kerapu, kakap dan banyak lainnya. Selain itu, cumi dan udang juga tersedia. Ikan Bakar disajikan dengan saus tradisional Aceh yang lezat. Anda bisa memilih deretan restoran seafood di Lamnyong.
Lihat Juga: Kuliner Khas Aceh
- 10. Mengunjungi Situs Sejarah Perang Pecut Kerkhoff Belanda
Pemakaman Kerkhof Peutjut adalah pemakaman serdadu Belanda yang meninggal selama Perang Peucut Aceh. Ada lebih dari 2.200 tentara Belanda dimakamkan di halaman makam ini termasuk Jenderal Kohler dan masih banyak petinggi-petinggi militer lainnya. Pada saat ini, tempat tersebut menjadi tempat wisata sejarah di Banda Aceh terutama wisatawan Belanda. Seperti yang kita ketahui, rakyat Aceh sangat bertekad menentang penjajahan Belanda. Kerkhoff ini menjadi bukti sejarah. Kuburan Kerkhoff Belanda ini juga merupakan kuburan militer Belanda luar negeri terbesar yang berlokasi di Banda Aceh. Dalam sejarah Belanda, Perang Aceh adalah pengalaman perang paling pahit lebih dari Perang Napoleon.
- 11. Mengunjungi Makam Sultan Iskandar Muda
Sultan Iskandar Muda adalah Raja Aceh dari Kerajaan Aceh Darussalam yang membawa Aceh mencapai masa keemasan. Kerajaan Aceh adalah Kerajaan Islam terbesar kelima di dunia pada abad ke-16 yang lalu. Sultan Iskandar Muda dikenal sebagai raja yang adil termasuk bagi keluarganya sendiri. Salah satu putranya yang bernama Meurah Peupok dipenggal di depan umum karena dia melakukan kesalahan serius. Makam Sultan Iskandar Muda terletak di dekat sungai Krueng Daroy, dekat dengan Pendopo Gubernur Aceh.
- 12. Melihat Monumen Aceh Thanks to the World
Monumen Aceh Thanks to the World adalah monumen dalam bentuk terima kasih dari masyarakat Aceh kepada sukarelawan, LSM, Lembaga Internasional dan negara-negara yang telah berpartisipasi dalam merekonstruksi Aceh setelah bencana Tsunami dan Gempa Bumi pada tahun 2004. Monumen ini terletak secara strategis di Blang Padang tepatnya di pusat kota dan sangat dekat dengan banyak tujuan wisata di Banda Aceh lainnya seperti Monumen Seulawah RI 001, Kerkhoff Peucut dan Museum Tsunami. Bagian utama monumen ini berupa 5 bangunan menyerupai ombak dengan tulisan. Ada juga plakat yang dapat ditemukan di sepanjang jalur joging dengan total 53 plakat dibuat dalam bentuk seperti setengah dari tubuh kapal yang tenggelam. Di plakat tertulis pesan “Terima Kasih & Damai” dengan bendera negara-negara yang membantu Aceh selama tsunami. Pesan di plakat ditulis dalam berbagai bahasa resmi negara.
- 13. Mengunjungi Monumen Seulawah RI 001
Monumen Seulawah RI 001 adalah pesawat Indonesia pertama yang disumbangkan oleh rakyat Aceh dalam perjuangan melawan Belanda dan kemudian menjadi cikal bakal Garuda Indonesia Airways. Monumen ini terletak di Blang Padang dekat dengan Museum Tsunami. Monumen ini didirikan dengan tujuan memperingati perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda pada tahun 1948. Monumen pesawat ini adalah pesawat jenis Dakota DC-3 dengan panjang sayap 19,66 meter dan lebar sayap 28,96 meter yang dapat terbang hingga kecepatan 346 km / jam. pada saat itu, RI 001 memiliki peran dalam mengangkut senjata dan mengantar perjalanan presiden pertama Indonesia Pak Soekarno dalam membangkitkan semangat perjuangan.
- 14. Mengunjungi Pemakaman Kandang Meuh
Makam Kandang Meuh adalah kompleks makam kuno yang terletak di Jalan Sultan Alauddin Mahmudsyah No. 12 Banda Aceh. Makam ini merupakan makam raja-raja yang memerintah Kesultanan Aceh Darussalam dan kerabat mereka. Menurut papan informasi, di sebelah kiri, makam disini termasuk putri Raja Raja Bulu Hulu, Sultan Alaudin Mahmudsyah (1760-1764) dan Tuanku Zainal Abidin dan keluarga Sultan lainnya. Di sebelah kanan, Pocut Rumoh Geudong atau Meurah Limpah atau Pocut Lamseupeung (Selir Sultan Alaiddin Ibrahim Mansur Syah), Pocut Sri Banun (putri Sultan Alaiddin Ibrahim Mansur Syah), Sultan Alaiddin Ibrahim Mansur Syah (1857-1870), Sultan Alaiddin Jauhar Alam Syah atau Sultan Husein (1795-1824), Putro Bineu atau Pocut Meurah Di Awan (ibu dari Sultan Alaiddin Jauhar Alam Syah), Tuanku Pangeran Husein (Putra Sultan Alaiddin Ibrahim Masur Syah dan Komandan Armada Aceh. Tuanku Zainal Abidin ( Komandan Kesultanan Aceh Darussalam selama Sultan Alaiddin Ibrahim Mansur Syah dan ayah dari Sultan Aceh terakhir, Sultan Alaiddin Muhammad Daud Syah.
- 15. Mengunjungi Pendopo Gubernur
Pendopo atau Meuligoe adalah bekas kediaman gubernur Belanda dan hari ini merupakan kediaman resmi Gubernur Aceh. Bangunan ini dibangun di atas puing-puing Kesultanan Aceh pada tahun 1880. Bangunan ini diprakarsai oleh Letnan Karel Van Der Heijen yang pada saat itu menjabat sebagai Komandan Militer dan Sipil Belanda di Aceh (1877-1881). Bangunan ini masih bisa dilihat dan difungsikan sebagai Kediaman Gubernur Aceh.
- 16. Mengunjungi Makam Raja Reubah
Menurut sejarah, Raja Reubah adalah seorang musafir dari Malaya yang datang ke Aceh kemudian menikah dengan sepupu Sultan Iskandar Muda. Makam bersejarah ini dikunjungi oleh beberapa turis Malaysia untuk melihat sejarahnya. Makam itu terletak di Desa Lamlagang Banda Aceh.
- 17. Mengunjungi Taman Putro Phang
Taman Putroe Phang adalah taman yang dibuat untuk Permaisuri Sultan Iskandar Muda bernama Putroe Phang yang berarti Putri Pahang, yang berasal dari Pahang, Malaysia. Taman ini terletak di pusat kota Banda Aceh. Di taman ini sering diadakan Art & Music Weekend Show di mana Anda dapat melihat berbagai pertunjukan seni mulai dari musik hingga berbagai jenis tarian termasuk tarian tradisional.
- 18. Mengunjungi Taman Edukasi Tsunami
Taman Edukasi Tsunami adalah taman edukasi tsunami yang dibangun untuk memberikan informasi dan pendidikan terkait dengan tsunami dan gempa bumi. Taman ini memiliki luas 4.500 meter persegi yang terletak di Desa Punge Blang Cut dekat dengan PLTD Apung, Banda Aceh. Anda dapat melihat catatan sejarah tsunami di sini dan foto-foto tsunami di Aceh pada bulan Desember 2004 yang lalu.
- 19. Mengunjungi Pantai Ceureumen
Pantai Ceureumen atau Cermin adalah pantai berpasir hitam di Banda Aceh yang terletak di daerah Ulee Lheue. Banyak pengunjung lokal dengan keluarga mengunjungi pantai ini pada sore hari dan ramai selama akhir pekan. Mereka datang untuk kegiatan laut seperti berenang, tamasya, melihat matahari terbenam, dan kegiatan rekreasi lainnya. Pantai ini terletak sekitar 7 kilometer dari pusat kota Banda Aceh.
- 20. Menikmati Hidangan Tradisional Aceh & Kari yang enak di Restoran Hasan atau Restoran Lem Bakri
Di Banda Aceh Anda dapat menikmati berbagai Makanan Tradisional Aceh. Masakan Aceh selalu mengacu pada menggunakan herbal dan rempah-rempah. Ayam Tangkap adalah masakan populer di Banda Aceh yang merupakan ayam goreng dengan daun herbal dan rempah-rempah tradisional yang menghasilkan rasa yang sangat enak.
- 21. Mengunjungi Pasar Aceh
Pasar Aceh sudah ada sejak 1965 yang terletak di Jalan Perdagangan yang dibangun pada zaman Belanda. Pada saat ini Pasar Aceh memiliki pasar modern dan tradisional di mana Anda bisa mendapatkan barang tradisional atau barang modern.
- 22. Mengunjungi Blang Padang Square
Blang Padang Square adalah ruang terbuka dan pusat kegiatan komunitas, upacara dan untuk bersantai dan berolahraga. Ada jalur jogging, lapangan voli, lapangan basket, lapangan tenis, dan lainnya.
- 23. Menikmati Kuliner di REX
REX adalah pusat kuliner ruang terbuka yang terletak strategis di pusat kota Banda Aceh dan sangat dekat dengan banyak tempat wisata di Banda Aceh. Tempat ini juga dekat dengan berbagai hotel populer. REX melayani berbagai makanan dan minuman biasanya pada malam sore dan malam hari.
- 24. Mengunjungi Masjid Baitul Musyahadah
Masjid Baitul Musyahadah adalah masjid unik di Banda Aceh dengan bentuk kubah dari Topi Tradisional Aceh yang disebut Kupiah Meukeutop. Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Kupiah Meukeutop.
- 25. Melihat Sunset di Pantai Ulee Lheue
Pantai Ulee Lheue adalah salah satu tempat wisata paling banyak dikunjungi di Banda Aceh dan juga tempat terbaik untuk tamasya matahari terbenam dan memancing pinggir pantai yang menyenangkan. Bagi yang membawa keluarga juga bisa berenang di pantai, bermain wahana permainan seperti bebek dayung dan juga menyantap kuliner seperti jagung bakar dan lain sebagainya.
- 26. Menikmati kopi terbaik di Solong Coffee
Hampir semua orang Aceh sangat menyukai kopi dan itu menjadi kebiasaan orang Aceh dalam kehidupan sehari-hari minum kopi kadang lebih dari satu kali sehari. Kopi Ulee Kareng adalah salah satu kopi paling populer di Banda Aceh di mana Anda bisa mendapatkannya di Solong Coffee. Anda dapat menikmati kopi yang enak di Solong Coffee yang berlokasi di Ulee Kareng, 10 menit dari Masjid Raya Baiturrahman.
- 27. Bersantap di Grand Kuliner Aceh
Hal menarik lain yang dapat dilakukan di Banda Aceh adalah makan di Grand Aceh Kuliner. Grand Kuliner Aceh adalah pusat kuliner dan salah satu tempat terbaik untuk bersantap di Banda Aceh yang terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, Distrik Meuraxa, Banda Aceh yang dekat dengan Pantai Ulee Lheue. Anda dapat menikmati beragam minuman mulai dari kopi hingga milkshake. Anda juga dapat menikmati berbagai makanan mulai dari nasi hingga mie Aceh. Harganya tidak begitu mahal dan tempat ini sangat cocok untuk bersantai bersama teman atau keluarga.
- 28. Mengunjungi Makam Tengku Dibitay (Makam Turki)
Makam Tengku Dibitay atau lebih dikenal dengan komplek makam Turki adalah salah makam turki yang berjumlah 20 makam yang sudah diklasifikasikan dan merupakan bukti hubungan Aceh dengan Turki. Makam ini menjadi salah satu tempat wisata religi di Banda Aceh yang berjarak hanya 10 menit dari Masjid Raya Baiturrahman. Di dalam komplek pemakaman ini terdapat Makam Tengku Dibitay yang merupakan salah satu ulama yang datang dari Palestina dan mendirikan pusat pendidikan Islam yang menjadu salah satu tempat peradaban islam termashur karena banyak orang luar Aceh yang datang untuk menuntut ilmu agama disini termasuk dari Turki dan Timur Tengah.
- 29. Mengunjungi Menari Air Belanda di Taman Sari
Menara Air Belanda adalah yang pertama digunakan sebagai wadah air yang dibangun oleh Belanda selama penjajahan bagi warga Kutaraja (Sekarang Banda Aceh).
- 30. Mengunjungi Monumen Proklamasi
Tugu Proklamasi ini merupakan bukti sejarah masyarakat Aceh kepada NKRI padahal pada saat itu bisa saja Aceh mendeklarasikan kemerdekaannya. Tapi itu tidak dilakukan karena cinta kepada NKRI. Sebagai bukti Aceh tidak lari dari medan perang sejak 1942 ketika agresi Belanda I dan II pada tahun 1947 dan 1949 yang tidak juga bisa menyentuh Aceh.
- 31. Mengunjungi Monumen Kereta Lama
Kereta Lama ini adalah kereta pertama di Aceh yang digunakan sebagai transportasi utama oleh Belanda pada tahun 1876. Belanda membuat rel kereta api dari Pelabuhan Ulee Lheue ke Koetaraja (sekarang Banda Aceh) sejauh 5 kilometer. Monumen masih bisa anda lihat sampai sekarang.
- 32. Mengunjungi Taman Taman Sari
Taman Sari Bustanussalatin adalah salah satu taman budaya di Banda Aceh yang terletak di tengah kota Banda Aceh yang dekat dengan banyak tempat wisata di Banda Aceh seperti Musium Aceh, Taman Putroe Phang, Musium Tsunami, Blang Padang, Kerkoff Belanda, Kantor Wali Kota dan Masjid Baiturrahman. Taman ini merupakan taman peninggalan kerajaan Aceh pada abad ke 17 dan pada saat ini sering digunakan untuk acara festival kebudayaan dan acara-acara lain.
- 33. Kunjungi Gedung Bank Indonesia
Gedung Bank Indonesia Aceh merupakan gedung berarsitektur kolonial Belanda yang terletak di Jl. Cut Mutia No. 15, Kota Banda Aceh. Bangunan ini dibangun pada tahun 1918 dan dulu dikenal sebagai kantor cabang De Javasche Bank dan kemudian diambil alih oleh Bank Indonesia pada 1 juli 1953.
- 34. Kunjungi Tanah Pemakaman Raja Bugis
Pemakaman Raja Bugis terletak di depan Museum Negara Aceh. Ini mencerminkan hubungan panjang dan terbaik antara Kerajaan Aceh dan Raja Bugis yang berasal dari Pulau Sulawesi.
- 35. Kunjungi Makam Raja Jalil
Raja Jalil dikatakan sebagai kakek bagi Sultan Iskandar Muda yang memerintah Kerajaan Aceh pada 1607-1636 dan ayahnya adalah Sultan Alauddin Riayat Shah Al-Qahar yang memerintah pada 1539-1571.
- 36. Kunjungi Pantai Alue Naga
Pantai Alue Naga adalah salah satu tempat wisata di Banda Aceh yang menarik untuk dikunjungi. Pantai pasir hitam sepanjang 3 kilometer ini menghadap ke Selat Malaka dan dari pantai ini anda bisa melihat Pulau Sabang. Pantai ini memiliki pemandangan sangat eksotis ditambah dengan pepohonan kelapa dan pantainya yang luas. Pantai ini bisa dijangkau sekitar 15 menit dengan mobil dari pusat kota Banda Aceh.
- 37. Kunjungi Pantai Syiah Kuala
Pantai Syiah Kuala merupakan pantai pasir hitam dekat dengan makam tokoh ulama terkenal di Aceh yaitu Syeikh Abdurrauf. Pantai ini sangat ramai dikunjungi penduduk lokal untuk berenang, bermain bersama keluarga. Pantai ini juga salah satu spot terbaik untuk melihat matahari terbenam di Banda Aceh selain Pantai Ulee Lheue dan Pantai Gampong Jawa.
- 38. Kunjungi Gampong Pande
Gampong Pande merupakan kampung tertua di Banda Aceh yang merupakan cikal bakal Kerajaan Aceh Darussalam yang bermula dari kampung ini pada abad 13 Masehi. Komplek makam yang ada di kampung ini adalah pemakaman raja-raja paa masa Kerajaan Aceh abad ke 16. Selain itu, di sini dulu dikenal dengan pusat pengrajin benda logam, batu nisan dan juga ukiran unik.
- 39. Membeli Kerajinan Tangan dan Souvenir di Peunayong
Penayong merupakan sentral pusat oleh-oleh dan juga merupakan pasar tradisional dan modern. Anda akan menemukan beragam oleh oleh khas Aceh di sini mulai dari makanan khas, pakaian motif aceh, aksesoris, kerajinan tangan, hingga antik-antik. Toko souvenir ini dapat anda jumpai di Jl. Sri Ratu Safiatuddin Peunayong, Banda Aceh.
Lihat Juga: 25 Oleh Oleh Khas Aceh
- 40. Kunjungi Masjid Oman
Masjid Oman atau Masjid Agung Al Makmur merupakan salah satu masjid yang terletak di kota Banda Aceh dekat dengan kantor Gubernur Aceh. Masjid ini dibangun dengan arsitektur bergaya timur tengah. Sebelumnya masjid ini terdampak tsunami dan dibangun kembali atas bantuan Kesultanan Oman yakni Sultan Qabus Bin Said.
- 41. Kunjungi Taman Hutan Kota Banda Aceh
Taman Hutan Kota Banda Aceh merupakan taman wisata lingkungan dan edukasi di Banda Aceh. Objek wisata di Banda Aceh ini ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal di mana anda bisa melihat sekitar 4000 jenis tanaman, 19 jenis tanaman hias. Tidak hanya itu, taman ini juga telah membentuk ekosistem baru dimana terdapat 20 jenis kupu-kupu yang datang dan 25 jenis burung yang telah tinggal disini.
- 42. Mengunjungi Kampung Nelayan di Lampulo
Kampung Lampulo adalah sebuah desa nelayan di mana terdapat salah satu pelabuhan perikanan internasional. Di samping itu, di sepanjang sungai Aceh di lampulo anda akan belihat cukup banyak boat nelayan berbagai ukuran dari yang kecil hingga yang paling besar dengan cat yang berwarna warni yang membuat pemandangan menjadi sangat indah.
- 43. Nikmati Mie Spesial Aceh di Mie Nazar
Mie Aceh adalah mie spesial Aceh yang dimasak dengan gaya tradisional Aceh dan sangat lezat. Salah satu tempat paling populer untuk menikmati mie Aceh adalah di Mie Nazar. Anda bisa memesan beragam mie Aceh mulai dari Mie Aceh Kepiting, Mie Lobster (pesan lebih dulu), Mie Daging Sapi, Mie Cumi-cumi dll.
- 44. Mengunjungi Masjid Keuchik Leumik
Masjid ini merupakan salah satu masjid yang baru didirikan di Banda Aceh dan terkenal dengan arsitekturnya yang indah dan unik. Masjid ini didominasi cat warna kuning keemasan yang membuat masjid ini sungguh indah ditambah arsitekturnya yang di desain sendiri oleh Haji Harun Keuchik Leumik yang merupakan pengusaha emas terkenal di Aceh.
- 45. Gunongan
Gunongan merupakan bangunan menyerupai sebuah gunung yang juga terdapat labirin untuk menuju ke puncak atas. Gunongan ini dibangun oleh Sultan Iskandar Muda untuk permaisuri beliay yang bernama Putro Kamaliah atau lebih dikenal dengan nama Putro Phang yakni puteri dari kerajaan Pahang, Malaysia yang merupakan istri Sultan Iskandar Muda. Jika dilihat dari luar bangunan ini seperti sebuah bunga besar.
- 46. Menikmati Suasana tenang di Pantai Kampung Jawa
Pantai Kampung Jawa saat ini menjadi tempat favorit dikalangan lokal. Pantai ini sangat panjang mulai dari Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh hingga ke Kampung Jawa. Ada banyak café mobil yang menjual minuman dan makanan. Saat matahari terbenam, anda akan melihat pemandangan yang begitu dramatis.
- 47. Taman Wisata Krueng Aceh
Tempat wisata ini adalah tempat wisata baru di Banda Aceh. Taman Wisata Krueng Aceh ini telah dibangun dengan nuansa baru dengan kafe-kafe pinggir sungai yang indah. Anda bisa bersantai bersama keluarga dan menikmati kuliner di tempat ini.
- 48. Taman Ratu Safiatuddin
Taman Sultanah Safiatuddin adalah sebuah taman budaya di Banda Aceh. Terdapat 23 rumah tradisional yang mewakili setiap kabupaten kota di Aceh di mana anda bisa melihat keberagaman suku dan arsitektur di Aceh. Di taman ini sering diadakan perhelatan seni dan budaya dan juga acara yang paling spektakuler adalah Pekan Kebudayaan Aceh yang diadakan beberapa tahun sekali.
- 49. Kantor Sentral Telepon Pertama di Indonesia
Kantor Sentral Telepon Pertama di Indonesia merupakan tempat wisata bersejarah yang merupakan peninggalan kolonial Belanda. Bangunan ini dahulu merupakan Gedung Menara Sentral Telepon Militer Belanda dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1903 yang berbentuk octagonal untuk keperluan komunikasi militer jarak jauh. Bangunan ini menjadi salah satu situs cagar budaya & peninggalan bersejarah di Banda Aceh.
- 50. Memancing di Kampung Jawa
Hal yang menarik terakhir untuk dilakukan di Banda Aceh adalah memancing di Kampung Jawa di mana pantai yang panjang membentang dari Pelabuhan Ulee Lheue hingga Kampung Jawa dengan pembatas atau penahan abrasi membuat tempat ini sangat cocok untuk mancing. Cara memancing ikan di laut Pantai Kampung Jawa adalah dengan Teknik Casting dan Teknik Dasaran dengan memakai umpan hidup. Spot mancing ini merupakan spot mancing terdekat di Banda Aceh di mana sering diadakan turnamen mancing. Ikan yang anda dapatkan disini beragam mulai dari Kuwe gerong, kuwe emas, kuwe sirip biru hingga kerapu.
Kami juga memiliki pos lain yang terkait dengan Pariwisata Aceh yang dapat Anda periksa di bawah:
- Tempat Wisata di Pulau Sabang
- Tempat Wisata di Pulau Banyak
- Tempat Wisata di Simeulue
- Tempat Wisata di Takengon & Aceh Tengah
- Tempat Wisata di Aceh Besar
- Tempat Wisata di Meulaboh & Aceh Barat
- Tempat Wisata di Pulau Aceh
- Tempat Wisata di Tapaktuan & Aceh Selatan
- Tempat Wisata di Aceh Jaya
- Tempat Wisata di Aceh Singkil
Semoga postingan ini tentang Tempat Wisata di Banda Aceh & Panduan dan Objek Wisata Menarik di Banda Aceh dapat membantu Anda menemukan beberapa kegiatan yang dapat Anda lakukan di Banda Aceh.