Sejarah Tugu Nol Kilometer Sabang: Monumen KM 0 Indonesia di Ujung Paling Barat Indonesia di Pulau Weh, Aceh

Sejarah Tugu Nol Kilometer Sabang sangat menarik untuk dibahas. Indonesia memiliki bentang geografis yang cukup luas sehingga perlu dibuatkan penanda dibagian luar persis di ujung paling luar. Penanda ini disebut dengan titik nol kilometer. Di bagian paling barat terdapat Tugu Nol Kilometer Indonesia yang terletak di Pulau Weh. Penanda yang sama bisa anda temukan di ujung paling timur Indonesia yang disebut Tugu Nol Kilometer Indonesia Meurauke.

Tugu Nol Kilometer Sabang sebenarnya tidak dibangun tepat di garis terluar sisi barat Indonesia. Secara geografis sisi paling barat Indonesia adalah Pulau Lhee Blah tepatnya di Pulau Breueh. Pulau Breuh merupakan salah satu pulau yang ada di Kepulauan Aceh. Pulau Aceh sendiri merupakan salah satu pulau terindah di Aceh selain Pulau Sabang dan Pulau Banyak. Secara administratif Pulau Batee Lhee Blah merupakan bagian dari Pulau Breuh dan merupakan bagian dari Kabupaten Aceh Besar.

Pulau Batee Lhee Blah

Selain Pulau Batee Lhee Blah, ada pulau paling terdepan dan terluar yang berbatasan langsung dengan Nicobar, India yaitu Pulau Rondo. Namun tidak dibangun Tugu Nol Kilometer Indonesia tersebut di kedua pulau tersebut. Namun di Pulau Rondo terdapat sebuah monument yaitu Monumen Teuku Umar yang diresmikan pada tanggal 21 Mei 2015. Akses menuju ke kedua pulau ini memang sedikit sulit karena terletak di laut lepas dan harus mencari waktu yang tepat untuk berkunjung. Jika pada saat musim barat, maka gelombang sedikit lebih besar di pulau ini. Begitulah awal mula sejarah Tugu Nol Kilometer Sabang saat awal perencanaan pembangunan.

Pulau Rondo

Pembangunan Tugu Nol Kilometer Indonesia juga terinspirasi dari slogan yang terkenal “Dari Sabang sampai Merauke” yang juga dipopulerkan oleh presiden pertama Indonesia yaitu Soekarno. Ucapan ini juga pernah diucapkan sebelumnya oleh seorang perwira Belanda yang bernama Jendral J.B Van Heutsz yaitu “Van Sabang tot Merauke”.

Tugu Nol Kilometer Indonesia atau juga sering disebut sebagai Monumen Kilometer Nol Indonesia merupakan sebuah penanda geografis yang memiliki keunikan tersendiri. Saat ini Tugu Nol Kilometer Sabang menjadi salah satu tempat wisata populer di Sabang sehingga menjadikan tempat ini salah satu tempat yang wajib dikunjungi di Sabang.

Sejarah awal dibangun Tugu Nol Kilometer Sabang yaitu berupa bangunan setinggi 22,5 meter sebelum direnovasi. Bangunan pertama kali dibangun dan diresmikan pada 9 September 1997 oleh Wakil Presiden Try Sutrisno. Monument yang berbentuk lingkaran dan bagian atas dengan lingkaran menyempit serta dibagian atas terdapat patung Burung Garuda yang menggenggam angka nol.  Terdapat prasasti yang menyatakan posisi geografis yang ditandatangani oleh Menteri Riset dan Teknologi yaitu B.J Habibie.

Bangunan Lama Tugu Nol Kilometer Indonesia Sabang

Selanjudnya untuk peningkatan daya tarik wisata ke Sabang, Badan Pengawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS Sabang) merenovasi pada tahun 2015 dan selesai pada tahun 2017. Pembangunan ini menghasilkan karya baru berupa bangunan yang lebih tinggi yang mencapai 43,6 meter. Bagunan ini dibagun seperti angka nol dan dipuncaknya juga dibagun patung Burung Garuda. Terdapat dua buah lingkaran seperti angka nol dimana dikedua sisi tersebut terdapat “rencong” yaitu sejenis belati khas Aceh. “rencong” juga sering dijadikan sebagai oleh-oleh khas Aceh.

paket honeymoon sabang

Sejarah tugu nol kilometer Sabang ini menjadi suatu penanda kebesaran Indonesia dan menjadi monument pemersatu bangsa. Mengunjungi tugu km 0 Indonesia ini menjadi salah satu kebanggaan tersendiri. Bagi anda yang ingin berkunjung ke tugu ini dan ingin berkeliling ke tempat wisata menarik dan melakukan aktivitas seru selama di Sabang, anda bisa melihat program paket wisata Sabang yang kami tawarkan dengan beragam aktivitas seperti tour boat kaca ke Pulau Rubiah, snorkeling, hingga dolphin watching. Lihat penawaran kami dibawah:

Selain tour dengan aktivitas snorkeling, anda juga tour dengan aktivitas mancing yang sangat cocok bagi anda yang hobby mancing. Berikut penawaran kami yang bisa anda lihat:

Bagi anda yang ingin mencoba pengalaman lain dengan mencoba scuba diving di Sabang dimana anda bisa menyelam dan melihat atraksi bawah laut yang memukau. Bagi anda yang belum memiliki sertifikat diving, anda bisa mencoba paket diving di Sabang bagi pemula dibawah dan sebaliknya bagi anda yang sudah memiliki sertifikat, anda bisa memilih paket fun scuba dibawah:

Untuk melihat keseruan tour, snorkeling, mancing hingga diving, anda bisa melihat dokumentasi video kami dibawah:

Di Tugu Nol Kilometer Sabang ini anda bisa melihat laut lepas dan luasnya Samudera Hindia. Di tempat ini sangat sejuk dimana angin berhembus. Area sekitar tugu merupakan kawasan hutan lindung sehingga udara sangat sejuk. Hutannya sangat lebat disertai dengan spesies monyet hingga spesies burung endemik seperti burung Sri Gunting.

Bangunan tugu ini dibangun diketinggian sehingga pemandangan panorama menjadi sangat indah. Jika anda ingin turun untuk melihat laut dari dekat, terdapat sebuah jembatan kayu yang dibagun seberang tugu dimana anda bisa menuruni jembatan tersebut. Sangat disarankan bagi anda untuk berhati-hati terlebih saat musim hujan karena jembatan menjadi sedikit licin.

Selain keindahan alam sekitar tugu, KM Nol Sabang merupakan salah satu tempat terbaik melihat Sunset di Sabang. Monumen yang menghadap langsung ke barat ini menyuguhi pemandangan matahari terbenam yang indah dimana anda akan melihat panorama indah dan sunset yang begitu dramatis.

Di Tugu Kilometer Nol Indonesia ini juga terdapat salah satu makanan khas Sabang yaitu Rujak Kilometer Nol Sabang. Rujak ini menjadi makanan yang sangat khas di tugu ini. Rujak ini berupa buah-buhan yang dipotong kecil-kecil berupa buah manga, timun, kuini, nenas, jambu dan lain sebagainya dan dicampur dengan bumbu yang khas yang dibuat dengan perpaduan buah rumbia, manisan cair, cabai dan bumbu lain. Setelah itu, juga ditambahkan kacang tanah yang sudah digongseng sehingga rasanya sungguh enak.

Bagi anda yang mengunjungi tugu 0 Km dan ingin mendapatkan sertifikat titik 0 Indonesia. Cara untuk mendapatkan sertifikat 0 Km Indonesia Sabang cukup mudah, terdapat loket dimana anda memberikan identitas anda untuk mengeluarkan sertifikat tersebut. Biayanya saat ini hanya Rp. 30,000 saja per sertifikat. Sertifikat ini juga bisa dicetak melalui Sabang Tourism Center.

Saat ini, Tugu Nol Kilometer Sabang menjadi salah satu tujuan wisata yang sangat ramai dikunjungi. Terdapat banyak fasilitas untuk wisatawan seperti warung, café, kedai souvenir, musholla, toilet dan lain sebagainya. Selain menikmati suasana yang nyaman, wisatawan banyak menghabiskan waktu untuk berfoto, menikmati kuliner dan bersantai sambil menikmati minuman khas seperti kopi Aceh dan kelapa muda.

Lihat Juga:

Itulah kilasan tentang sejarah tugu nol kilometer Sabang, Pulau Weh. Untuk mencapai ke tugu kilometer nol Indonesia ini, anda perlu menuju ke Sabang dengan cara nyebrang ke Sabang baik dengan kapal cepat maupun kapal lambat. Tugu ini terletak sekitar 1 jam dari Pelabuhan Balohan Sabang, yaitu pelabuhan dimana anda akan turun dari kapal. Setelah itu, dari pelabuhan anda bisa rental mobil Sabang bagi anda yang tidak ikut tour dan memiliki waktu singkat. Dalam perjalan anda akan melihat banyak tempat menarik seperti panorama Pulau Klah, Pantai Gapang hingga Pantai Iboih jika anda melewati jalur utama. Jika anda melewati Pantai Pasir Putih, maka anda tidak akan melihat beberapa panorama diatas namun anda akan melihat panorama lain seperti Pantai Pasir Putih Paya, Gunung Api Jaboi hingga Gua Sarang Sabang. Selamat berlibur ke Sabang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *