Bangsi Alas, Alat Musik Tradisional Aceh Tenggara yang Mirip Seruling

Bangsi Alas atau Bansi merupakan salah satu alat musik tradisional Aceh yang dimainkan dengan cara ditiup. Sesuai dengan namanya, alat musik ini berkembang di daerah Alas, Aceh Tenggara. Untuk bahan pembuatannya sendiri berasal dari bambu, baik itu bambu poriang, batuang, tolang, ataupun soriak. Namun jika dilihat dengan kacamata tradisional, pembuatan alat musik ini sering dikaitkan dengan hal mistik, yakni saat ada orang meninggal di kampung tempat Bansi dibuat.

Jika ada seseorang yang meninggal dunia, nantinya alat musik Bansi yang sudah dibuat akan dihanyutkan ke sungai. Setelah itu, Bansi Alas yang sudah dihanyutkan akan diikuti sampai diambil anak-anak. Namun setelah diambil anak-anak, Bansi tersebut akan direbut oleh pembuatnya. Kemudian Bansi akan digunakan sebagai alat musik yang bisa menciptakan suara merdu.

Lihat Juga:

Mengenal Apa Itu Bangsi Alas

Jika dilihat secara fisik, Bansi ini memiliki bentuk seperti instrumen musik tiup yang mempunyai 6 lubang, 7 lubang, sampai dengan 8 lubang. Untuk ukurannya sendiri bisa mencapai 33,5 cm atau 36 cm dengan ukuran garis tengah yakni sekitar 2,5 cm hingga 3 cm. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa alat musik tradisional Aceh Tenggara ini dimainkan dengan cara ditiup. 

Apabila pemainnya meniup dengan tenaga kuat, maka akan menghasilkan nada oktaf. Sedangkan jika ditiup dengan tekanan rendah, maka akan menghasilkan nada oktaf yang rendah. Seperti halnya alat musik Suling, lubang-lubang yang ada di Bansi juga berfungsi untuk mengeluarkan nada-nada. Kemudian untuk lubang pemecah nada dapat diatur menggunakan jari-jari tangan. 

Lihat Juga:

Hingga saat ini, sejarah atau asal-usul Bangsi Alas sebagai salah satu alat musik tradisional Aceh memang belum diketahui secara pasti. Namun banyak sumber yang mengungkapkan bahwa Bansi umumnya digunakan sebagai musik pengiring tarian Landok Alun, yakni tarian khas Desa Telangat Pagan yang menceritakan tentang suka cita petani yang mendapatkan lahan baru.

Lihat Juga:

Trik Memainkan Bansi Alas

Untuk Anda yang ingin mencoba memainkan alat musik tradisional Aceh ini, maka harus mempunyai keterampilan nafas yang panjang. Hal ini penting agar Anda bisa berlama-lama dalam membunyikannya, memahami nada dan lagu yang diinginkan, dan juga menyesuaikan irama musik pengiring. 

Lihat Juga Alat Musik Tradisional Aceh Lain:

Oleh karena itu, para pemain Bangsi Alas biasanya harus mengetahui kapan saja mereka harus membunyikan alat musik ini dengan suara tinggi dan kapan saatnya menggunakan suara rendah. Selain itu, ada juga saatnya Bansi harus dihentikan karena pemainnya harus mendengarkan musik tertentu yang tidak dapat dipadukan dengan alat musik yang satu ini.

Lihat Juga:

Itulah penjelasan mengenai Bangsi Alas, salah satu alat musik tradisional Aceh yang wajib kita lestarikan. Jangan sampai alat musik tradisional Indonesia punah karena tidak ada generasi penerus yang mau melestarikannya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *