Bereguh merupakan sebuah instrumen alat musik tradisional Aceh yang terbuat dari tanduk hewan kerbau. Meski terkenal sebagai alat musik, namun instrumen ini juga digunakan sebagai alat komunikasi. Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu Bereguh, simak dalam pembahasan berikut ini!
Apa itu Bereguh?
Bereguh di Aceh banyak digunakan oleh dua maupun banyak orang yang terpisah jarak lumayan jauh. Alat ini cara memainkannya dengan ditiup dan dulunya banyak digunakan oleh masyarakat Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara. Alat ini juga digunakan oleh masyarakat di beberapa lokasi lain di Aceh.
Lihat Juga:
Bereguh memiliki nada dasar yang terbatas, biasanya variasi nada yang muncul bisa dihasilkan dari teknik yang peniup gunakan. Alat ini fungsi utamanya adalah untuk komunikasi saling memanggil serta bersaut-sautan pada jarak yang jauh, utamanya saat berada di dalam hutan.
Jadi, ketika seseorang meniup bereguh, maka orang lain yang mendengarkan tiupan bereguh dari jarak jauh dapat mengetahui dan memprediksi lokasi dan jarak seseorang yang mengeluarkan suara bereguh tersebut.
Lihat Juga:
- 10 Adat Aceh
- 25 Oleh-oleh Khas Aceh
- 10 Tradisi Aceh
- 10 Budaya Aceh
- 12 Suku di Aceh
- 75 Tempat Wisata di Sabang
Cara Menggunakan Bereguh
Alat komunikasi sekaligus alat musik tradisional Acehbereguh cara penggunaannya sangat mudah. Seseorang hanya perlu meniup bagian ujung bereguh yang bentuknya melengkung dan runcing. Nada yang dihasilkan mulai keras pelan, panjang pendek, serta bagus tidaknya suara tergantung orang yang meniup bereguh tersebut.
Dahulu kala banyak yang percaya jika bereguh berguna sebagai salah satu alat yang membantu dalam kegiatan berburu. Bereguh berguna sebagai media komunikasi seperti handphone sekarang ini.
Lihat Juga:
- Paket Tour Sabang
- Paket Tour Sabang 1 Hari
- Dolphin Trip Sabang
- Paket Tour Aceh
- Paket Tour Takengon
- Paket Wisata Medan
- Paket Tour Bali
- Paket Tour Padang Bukittinggi
Selain itu, bereguh ditiup dengan tujuan mencari bantuan kepada seseorang saat seseorang tersesat atau dalam bahaya. Tentunya seseorang telah memahami bagaimana nada meminta pertolongan karena tersesat, nada seseorang sedang terluka dan kesakitan, dan nada-nada yang lain.
Berbagai varian nada ini dipahami oleh masyarakat Aceh pada zaman dahulu. Untuk sekarang karena teknologi sudah semakin maju, maka penggunaan bereguh sebagai alat komunikasi juga berkurang bahkan sudah punah.
Lihat Juga Alat Musik Tradisional Aceh Lain:
- Serune Kalee
- Geundrang
- Rapa’i
- Arbab
- Bebelan
- Tambo
- Canang
- Celempong
- Taktok Trieng
- Rebana Kompang
- Genggong
- Bangsi Alas
- Canang Ceureukeh
- Gegedem
- Memong
- Taganing
Masyarakat Aceh sekarang banyak menggunakan bereguh untuk barang hiasanya di rumah-rumah mereka. Produksi bereguh juga sangat terbatas dan hal inilah yang membuat alat musik sekaligus alat komunikasi tradisional Aceh ini lama-lama menjadi barang langka.
Cara Terbaik Merawat Benda Bersejarah
Bereguh yang sekarang mulai menjadi barang langka dan dijadikan hiasan di rumah, maka barang tersebut harus dirawat dengan baik. Terlebih bereguh adalah benda bersejarah yang dahulu telah membantu masyarakat Aceh dan sekitarnya. Adapun cara terbaik merawat benda bersejarah adalah:
- Memerhatikan Lokasi Penyimpanan
Anda harus memperhatikan lokasi penyimpanan yang tepat. Tujuannya agar bereguh bisa awet dan tidak mudah lapuk atau rusak. Orang-orang biasanya menyimpan dengan cara di tempelkan di dinding rumah ruang tamu.
- Membersihkan Debu atau Kotoran
Anda bisa membersihkan debu dan kotoran pada bereguh agar tetap awet dan tahan lama. Caranya dengan dilap kain yang sudah dibasahi dengan air. Pembersihkan dilakukan perlahan-lahan agar bagian bereguh bersihnya merata.
- Jauh dari Sinar Matahari
Untuk menjaga agar warnanya tidak mudah pudar, maka jauhkan dari sinar matahari. Dengan ini warna bereguh tetap awet dan estetikanya tidak berkurang.
Lihat Juga:
Demikianlah penjelasan tentang bereguh yang merupakan alat musik tradisional Acehsekaligus sebagai alat komunikasi zaman dahulu kala dari masyarakat Aceh. Semoga bermanfaat!