Kecapi Olah, Alat Musik Tradisional Aceh yang Punya Banyak Julukan

Kecapi Olah merupakan salah satu alat musik tradisional Aceh dengan banyak julukan. Selain terkenal dengan budaya dan tradisinya, ternyata Provinsi Aceh juga menyimpan banyak sekali alat musik tradisional Aceh yang tidak kalah menarik untuk dipelajari. Salah satunya yaitu Kecapi Olah, alat musik yang satu ini biasanya dimainkan dengan cara dipukul. Jika dibandingkan dengan alat musik Kecapi lain, Kecapi Olah ini memang cukup berbeda karena tidak dimainkan dengan cara dipetik. Umumnya, alat musik tradisional Aceh ini dipakai untuk mengiringi tarian di Aceh.

Mengenal Kecapi Oleh dengan Berbagai Julukan

Perlu dipahami bahwa alat musik tradisional Aceh ini mempunyai banyak sekali julukan. Jika masyarakat di daerah Alas menyebutnya sebagai Kecapi Olah, berbeda dengan masyarakat Gayo yang menyebutnya dengan “Teganing”. Selain itu, masyarakat Aceh secara umum mengenal alat musik ini dengan sebutan “Canang Trieng”. 

Lihat Juga:

Hampir semua daerah di Aceh mengenal Kecapi Oleh, namun masing-masing mempunyai pengertian serta fungsi yang berbeda-beda. Secara umum, fungsi dari Kecapi Olah ini adalah pengiring tarian tradisional. Selain itu, alat musik tradisional Aceh satu ini juga kerap dijadikan sebagai media hiburan bagi anak-anak perempuan yang sedang berkumpul. Umumnya mereka akan memainkan alat musik ini setelah menyelesaikan pekerjaan di ladang atau hanya sekadar untuk mengisi waktu luang.

Sejarah Alat Musik Tradisional Aceh

Meskipun tidak banyak penelitian yang dapat menjelaskan mengenai perkembangan alat musik tradisional Aceh. Namun banyak sumber yang mengungkapkan bahwa alat musik di Aceh pada awalnya dipakai untuk menyebarkan Agama Islam. Dulunya, alat musik Aceh tersebut dipakai untuk menyambut para raja dan juga bangsawan. Lalu berlanjut ketika masa peperangan, alat musik tradisional Aceh mulai digunakan untuk mengiringi para prajurit yang akan pergi ke medan perang.

Lihat Juga:

Oleh karena itu, tak heran jika alat musik yang ada di Aceh sangat beragam. Jadi untuk fungsi dan juga tujuannya sangat beragam. Dulu, alat musik tradisional tersebut hanya bisa dimainkan oleh golongan ulama. Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa beberapa alat musik digunakan untuk membantu menyebarkan Agama Islam. Oleh karena itu, masyarakat biasa hanya bisa mendengarkan suara dari alat musik yang dimainkan saja.

Lihat Juga:

Seperti halnya alat musik Kecapi Olah yang dulunya digunakan sebagai penanda untuk masyarakat supaya berkumpul di pusat kota. Biasanya kegiatan berkumpul tersebut berkaitan dengan pemberian informasi dari raja atau penguasa.

Lihat Juga Alat Musik Tradisional Aceh Lain:

Selain itu, penggunaan alat musik ini juga bisa sebagai penanda adanya raja atau penguasa yang singgah di daerah tersebut. Tak jarang juga, Kecapi Olah dimainkan sebagai simbol akan dilaksanakannya pesta rakyat.

Lihat Juga:

Itulah penjelasan mengenai sejarah Kecapi Olah yang merupakan salah satu alat musik tradisional Aceh yang memiliki banyak julukan. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *