Pantai Alue Naga Banda Aceh, Pantai Pasir Hitam Eksotis yang Panjang & Spot Sunset Indah

Pantai Alue Naga merupakan salah satu pantai eksotis berpasir hitam di Banda Aceh yang terletak di Desa Nelayan Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh. Pantai dengan nuansa tenang dan memiliki pesona indah dengan bibir pantainya yang luas dan panjang. Pantai ini langsung menghadap ke Selat Malaka dan akan terlihat pemandangan indah Pulau Sabang langsung dari pantai ini.

Pantai Alue Naga yang merupakan salah satu pantai indah di Banda Aceh bisa dijangkau dengan kendaraan baik mobil dan sepeda motor dengan waktu tempuh hanya sekitar 15 menit dari pusat kota Banda Aceh, jika anda datang dari luar Aceh, anda bisa rental mobil di Banda Aceh untuk menuju ke pantai ini. Sepanjang perjalanan baik melalui jalan Syiah Kuala – Alue Naga maupun jalan T Nyak Arief – Alue Naga, anda akan melihat pemandangan indah hutan bakau. Di samping itu, jika anda melalui Jalan T. Nyak Arief – Alue Naga, anda akan melihat Sungai Krueng Aceh dengan berjejer perahu nelayan yang berwarna-warni.

Dalam perjalanan ke Pantai Alue Naga dari Jalan T Nyak Arief, pertama kali anda akan melihat Tugu Pena atau juga disebut Simpang Mesra dan Benteng Kuta Kaphe yang merupakan salah satu tempat wisata di Banda Aceh yang memiliki nilai sejarah penting. Tugu Pena ini memiliki sejarah tentang gigihnya para pelajar Aceh dalam menghadapi Belanda pada masa penjajahan. Tugu ini memiliki Tinggi 17 Meter dibangun atas prakarsa Tentara Pelajar Aceh. Tugu ini memiliki pesan tertulis yaitu “belajar sambil berjuang, dan berjuang sambil belajar”.

Sedangkan Benteng Kuta Kaphe merupakan bekas benteng Benteng Belanda dimana benteng tersebut dibangun untuk mencegah perlawanan rakyat Aceh pada masa awal kolonialisme Belanda di Aceh. Benteng ini merupakan salah satu dari sekian banyaknya benteng yang dibangun oleh Kolonial Belanda saat awal pendaratannya di Aceh. Benteng ini dipugar kembali sebagai sebuah peninggalan, walaupun bentuknya mungkin tidak seperti aslinya karena benteng ini juga hancur diterjang tsunami pada 2004 silam.

Di samping benteng diatas, anda juga akan menjumpai tambak dengan hutan mangrove yang hijau. Tambak-tambah ini dengan hutan mangrove-nya membuat pemandangan menjadi lebih indah. Terdapat banyak tambak sebelum mencapai ke pantai. sebagian tambak tersebut dijadikan untuk penangkaran udang dan ikan.

Anda ingin melihat tempat wisata di Aceh ataupun tempat wisata di Sabang Pulau Weh, anda bisa melakukan perjalanan ke Aceh dan tempat ini dimana kami telah mengemasnya dalam Paket Wisata Aceh, anda juga bisa memesan Paket Tour Sabang dengan aktivitas wisata yang menyenangkan selama di Aceh. Anda bisa melihat penawaran kami berikut:

Pantai Alue Naga saat ini menjadi salah satu tempat wisata populer di kalangan masyarakat lokal, namun belum begitu setenar tempat wisata lain seperti Pantai Iboih Sabang, Gua Sarang dan Pulau Rubiah. Namun pantai panorama pantai ini tidak kalah dengan pantai lain yang patut anda kunjungi.

Lihat Juga:

Walaupun pada saat ini pantai ini belum memiliki fasilitas wisata yang memadai seperti restoran dan hotel, namun anda bisa menjumpai café-café dan pondok dimana anda bisa bersantai sambil menikmati pemandangan. Di samping itu, terdapat beberapa warung di dekat pantai ini dimana wisatawan bisa membeli minuman, snack dan juga alat pancing.

Alue Naga, menjadi salah satu spot mancing diantara pemancing lokal. Anda akan menjumpai banyak pemancing datang ke tempat ini baik pada pagi hari maupun sore hari. Tempat terbaik untuk mancing di Alue Naga adalah dekat muara di mana anda bisa memancing ikan kerapu, kwe emas, kakap dan lain sebagainya. Tanggul sungai dekat mura dengan bebatuan membuat jenis ikan kakap sangat suka.

Jika anda ingin mencoba sensasi mancing mania di Aceh, anda bisa melihat penawaran paket mancing kami dibawah ini:

Bagi anda yang senang dengan aktivitas lain seperti berenang, pantai ini menawarkan pantai yang tenang untuk berenang. Walaupun air laut yang tenang, jika anda membawa anak-anak, anda juga tetap harus waspada saat anak-anak berenang di laut. Di samping itu, anak-anak juga bisa bermain pasir di dekat pantai eksotis ini. Pantai ini juga direncanakan akan menjadi salah satu destinasi wisata pantai yang berbasis ekowisata.

Lihat Juga:

Hal lain yang tak kalah menarik dilakukan adalah melihat matahari terbenam (sunset) dan mengambil photo saat sunset. Dengan pantai yang luas dan banyak spot foto sunset dengan beragam latar, menjadikan pantai ini menjadi salah satu spot sunset terbaik di Aceh untuk melihat matahari terbenam. Anda akan melihat momen sunset yang memukau dan dramatis.

Untuk penyempurna foto sunset di pantai ini, anda bisa mengambil gambar sunset dengan latar pantai dan pepohonan kelapa. Ini membuat sebuah nuansa yang indah dan menjadi salah satu momen yang bagus. Saat anda melihat pemandangan indah seperti itu, akan menghilangkan stress dari berbagai hal dari kesibukan anda.

Tempat Wisata Dekat Pantai Alue Naga:

Pada Desember 2004 silam, kawasan Alue Naga dihantam bencana tsunami yang membuat kawasan ini hancur akibat gelombang tsunami. Banyak perumahan, pepohonan dan juga infrastruktur hancur, tidak terkecuali jembatan penghubung antara Desa Alue Naga dan Tibang hancur total. Sisa bangunan jembatan yang hancur tersebut masih bisa anda lihat sampai saat ini.

Pantai Alue Naga sangat dekat dengan kampus Universitas Ubudiyah, Kampus Al Wasilah, Kampus STKIP BBG, Kampus Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Kampus Stikes Serambi Mekkah dan juga Kampus UIN Ar-raniry yang membuat pantai ini kerap dikunjungi oleh mahasiswa. Sebagian dari mereka ingin refreshing untuk menghilangkat penat.

Lihat Juga:

Banyak pengunjung Pantai Alue Naga ini senang mengabadikan foto karena memang memiliki pemandangan yang mempesona. Di samping itu, sepanjang jalan menuju ke pantai terdapat pohon bakau dan cemara. Di pantainya sendiri terdapat banyak pohon kelapa yang tumbuh tinggi yang membuat kesan panorama sendiri terhadap pantai ini. Anda bisa mengambil gambar dengan latar perahu nelayan yang berwarna warni di dekat muara sungai kecil, dimana di Alue Naga ini terdapat dua muara sungai. Perahu tersebut merupakan perahu milik warga desa yang menjadi mata pencaharian bagi sebagian penduduk di Desa Alue Naga.

Kerkhof Peucut, Makam Prajurit Belanda Di Aceh & Kerkhof Terbesar di Luar Belanda

Kerkhof Peucut merupakan makam tentara Belanda yang terbunuh di Aceh pada masa perang Peucut. Sekitar 2.200 tentara Belanda dimakamkan di pemakaman ini termasuk Jenderal Kohler. Seluruh nama prajurit dan kapan meninggalnya dapat dilihat di pintu gerbang Kerkhof Peucut.

Kerkhof Peucut terletak di samping Museum Tsunami yang letaknya sangat strategis di pusat kota Banda Aceh sehingga mudah dijangkau dengan mobil atau taksi dari berbagai lokasi di Banda Aceh.

Lihat Juga:

Kerkhof ini merupakan salah satu peninggalan Belanda di Banda Aceh. Menurut sejarah, pada perang Aceh tahun 1873, Jenderal Kohler tewas tertembak dalam perang Peucut Aceh di depan Masjid Raya Baiturrahman pada tanggal 14 April 1873 dan dibawa ke Batavia (sebutan Jakarta pada zaman kolonial) dan dimakamkan di sana. Pada tanggal 19 Mei 1978, pemerintah Belanda bekerjasama dengan pemerintah Indonesia dan pemerintah provinsi Aceh membawa kembali jenazah Jendral Kohler ke Aceh dan dimakamkan di Kerkoff Peucut di Banda Aceh dengan upacara militer. Saat ini, monumen bersejarah tempat ditembaknya Jenderal Kohler terlihat di depan Masjid Raya Baiturrahman di sebelah timur.

Kerkhof Peucut menjadi bukti sejarah perjuangan gagah berani masyarakat Aceh melawan penjajah Belanda saat berusaha menguasai Aceh. Di pemakaman ini ada 4 Jenderal. Pada saat terjadi tsunami Aceh pada bulan Desember 2004, Kerkhof merupakan salah satu yang terkena dampak paling parah.

Lihat Juga:

Saat ini Kerkhof Peucut diurus oleh pemerintah kota Banda Aceh. Terlihat area kuburan sangat bersih dan banyak ditanam bunga di depan gerbang. Tempat bersejarah ini hanya sedikit pengunjung yang mengunjungi tempat ini. Umumnya hanya wisatawan pecinta sejarah baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke tempat ini. Mengenai sejarah tentang masa kolonial Belanda di Aceh bisa anda lihat di Museum Aceh ataupun juga bisa anda lihat di Rumah Cut Nyak Dhien di lampisang, Aceh Besar tepatnya di jalan utama menuju ke Pantai Lhoknga dan barat Aceh.

Lihat juga:

Kuburan ini merupakan salah satu tempat pemakaman tentara Belanda terbesar yang berada di luar negara Belanda. Selain itu terdapat kuburan Belanda lainnya dapat ditemukan di berbagai lokasi di Aceh yang agak sulit untuk diidentifikasi. Kawasan Kerkhof Peucut ini luasnya sekitar 3,5 hektar dan merupakan pemakaman Belanda terbesar di dunia di luar Belanda.

Masjid Baiturrahim, Salah Satu Masjid yang Selamat dari Tsunami di Aceh

Masjid Baiturrahim merupakan salah satu masjid tua peninggalan abad ke-17. Hal ini terlihat dari beberapa bagian bangunan masjid yang masih dipertahankan. Masjid di Aceh ini terletak sangat dekat dengan laut. terletak hanya beberapa meter dari laut. Masjid ini dibangun di kawasan Ulee Lheue dimana dikawasan ini juga terdapat pelabuhan penyebrangan ke Sabang yaitu Pelabuhan Ulee Lheue.

Sejak berdirinya masjid ini hingga saat ini, masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi. Pada awalnya masjid ini dibangun dengan konstruksi berbahan kayu, dengan konstruksi yang sederhana. Karena terbuat dari kayu, bangunan masjid tersebut tidak bertahan lama sehingga bangunan ini harus dirusak dan dibangun kembali.

Lihat Juga:

Pada tahun 1922 dibangun kembali dengan material permanen oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan arsitektur gaya Eropa. Pasca gempa tahun 1983, masjid ini direnovasi dan sekitar 60 persen masjid merupakan bangunan baru. Hingga saat ini sisa-sisa bangunan asli masjid tersebut masih dapat dilihat di bagian depannya.

Pada tahun 1983 Banda Aceh pernah terjadi gempa dahsyat yang meruntuhkan kubah masjid dan dibangun kembali menjadi kubah kecil. Masjid Baiturrahim juga merupakan salah satu masjid dari sekian masjid lainnya yang menjadi saksi bencana gempa bumi dan tsunami dahsyat di Aceh pada bulan Desember 2004.

Lihat Juga:

Meski masjid terletak di Pantai Cermin, saat terjadi gempa dan tsunami diperkirakan tinggi gelombang lebih dari 12 meter, namun masjid tetap berdiri di antara reruntuhan bangunan lain yang hancur akibat tsunami. Bencana tersebut telah menghancurkan dan meratakan seluruh bangunan di sekitar masjid dan satu-satunya bangunan yang tersisa dan selamat hanyalah Masjid Baiturrahim. Di dalam komplek masjid terdapat gallery foto sejarah tsunami Aceh yang bisa anda lihat.

Lihat juga:

Banyak wisatawan baik mancanegara maupun lokal yang pernah mengunjungi masjid ini, bahkan untuk sekedar berfoto. Sultan Bolkiah dari Brunei Darussalam, Bill Clinton yang juga mantan presiden AS dan Susilo Bambang Yudhoyono mantan Presiden Indonesia pernah mengunjungi masjid Baiturrahim ini. Saat ini Masjid Baiturrahim mampu menampung kurang lebih 1.500 jamaah.